Kamis, 03 September 2020

Karomah Abuya Sayyid Muhammad Berjumpa Kanjeng Nabi secara Langsung


Ketinggian maqam (kedudukan) Sayyid Muhammad Al-Maliki (Abuya) sebagai seorang Waliyullah, dikenal masyhur di dunia pesantren dan para penggemar ziarah ulama (Syarkubiyah).

Sayyid Muhammad Al-Maliki mencapai maqam bertemu Rasulullah Muhammad Shallallahu alaihi wasallam (Saw) secara yaqadhah (terjaga, bukan mimpi), sebagaimana diketahui beberapa santrinya.

Dalam buku Al-Ijaz fi Karomati Ahli Al-Hijaz karya Al Habib Mustofa bin Husain Al-Jufri diterangkan bahwa salah seorang santri beliau mendapat tugas melayani kebutuhan Abuya.  Antara lain sarapan pagi yang biasanya berupa telor goreng mata sapi, roti, keju, dan susu segar.

Di antara kamar pribadi Abuya yang sekaligus berfungsi kantor dan dengan dapur pribadi, hanya dibatasi sebuah lorong kecil. Artinya, setiap orang yang berada di dapur, lantas akan masuk ke kamar Abuya, pasti melintasi lorong kecil tersebut.

Waktu itu, sang santri ingin mengantar sarapan Abuya. Saat di tangan santri  sudah tersedia talam berisi peralatan dan menu sarapan Abuya, dan si santri sudah berada di lorong kecil, tiba-tiba teman seniornya mencegah langkahnya, agar tidak masuk ke kamar Abuya terlebih dahulu, namun diminta untuk ikut mendengar secara seksama.

Dengan penuh penasaran, santri pembawa sarapan tadi ikut memperhatikan ajakan teman seniornya tersebut, ternyata terdengar suara tangis lirih namun cukup jelas dari dalam kamar itu. Ya, Abuya terdengar sedang menangis. 

Karena itulah, mereka berdua tak berani masuk kamar sebelum dipanggil Abuya.  Selang sepuluh menit berikutnya, tiba-tiba Abuya memanggil dengan suara agak parau: “Aulaad, fieen futhuur..?” (Anak-anak, mana sarapannya).

Kemudian masuklah dua santri itu, dengan membawa barang yang menjadi tugasnya masing-masing. Setelah mereka berdua duduk di depan Abuya untuk menata menu sarapan dan keperluan lain, Abuya bertanya:

“Tahukah kalian apa yang baru saja aku alami?”

Sapah seorang santri menjawab: “Tidak tahu, wahai Abuya”.

Abuya pun bergegas berkata: “Wahai anak-anakku, baru saja aku ditemui oleh Rasulullah SAW secara langsung..!”.

Begitulah. Salah satu karomah Abuya Sayyid Muhammad Al Maliki, adalah sering ditemui Kanjeng Nabi Muhammad secara langsung alias bukan melalui mimpi. 

Karena itu, banyak santri dan muhibin yang bermimpi Rasulullah, ternyata melihat sosok Rasulullah nyaris sama dengan sosok Sayyid Muhammad Al-Maliki.

Inilah bukti nyata adanya I’tina’ Khasshah (perhatian khusus) dari Rasulullah Muhammad SAW pada Abuya yang merupakan cucunya tersebut.

Disarikan dari buku Al-Ijaz fi Karomati Ahli Al-Hijaz.